Pemerintah pinter banget bikin penasaran, deg-degan, cemas, tegang, marah, dan kalang kabut. Tapi ada juga koq yang tersenyum (ini hanya dirasakan petinggi negara).
Jumat (23/5) Jam 09.30
Kantor memintaku memantau sejumlah SPBU di Kota Serang. Aku meluncur dengan motor bututku.
sejumlah warga kecewa saat premium di SPBU 34-42113, yang berlokasi di Jalan Sudirman, habis. Akibatnya, sejumlah pemilik kendaraan terpaksa harus membeli BBM jenis pertamax dengan harga hampir dua kali lipat dibandingkan harga premium.
Warga yang biasanya membeli premium dengan harga Rp 4.500/liter harus membeli pertamax dengan harga Rp 8.950/liter. “Terpaksa saya membeli pertamax, karena bensin di motor saya sudah tipis,” terang seorang pengemudi sepeda motor.
Askari, pengawas di SPBU setempat mengakui berkurangnya persediaan premium. Dikatakan, minimnya persediaan premium ini terjadi sejak mulai dikuranginya pengiriman bahan bakar dari Gerem, Cilegon. Dikatakan, bahan bakar premium yang biasanya dikirim sebanyak 32 kilo liter (kl) dikurangi menjadi separuhnya atau 16 kilo liter (kl) per hari. “Ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Saya tidak tahu penyebabnya. Mungkin terkait rencana kenaikan,” ujarnya.
Tak jauh berbeda dialami warga di SPBU 34.42103 di Jalan Yusuf Martadilaga, Serang. Selain sulit mendapatkan premium, warga juga kecewa karena harus dibatasi dalam pembelian. Pembatasan pembelian ini berlaku untuk semua jenis BBM berdasarkan jenis kendaraan. Untuk pembelian premium, pengemudi sepeda motor dibatas Rp 15 ribu, kendaraan pribadi Rp 75 ribu, dan angkutan umum Rp 100 ribu. Sedangkan untuk jenis solar, kendaraan pribadi Rp 75 ribu, angkutan umum Rp 100 ribu, sedangkan bus dan truk Rp 250 ribu.
Hingga siang, belum ada antrean berarti
Jumat (23/5) Jam 16.00
Balik ke kantor buat nulis hasil liputan… badan pegel juga. Untung tadi siang, temen kantor ngajak makan nasi timbel dengan menu sayur asem, lalap, ikan asin, dan sambal yang mantap….
Jumat (23/5) Jam 18.00
Telepon di kantor berdering. Ada telepon dari warga yang mengabarkan SPBU di Kota Serang telah diserbu warga yang hendak antre BBM. Ini sudah tradisi setiap harga BBM akan naik. Fotografer meluncur duluan untuk mengambil gambar. Aku menyelesaikan tugas berita.
Jumat (23/5) Jam 20.30
Pulang ke rumah. Sebetulnya aku sudah sejak sore tadi pengen balik. Pembantu di rumah kecelakaan. Matanya kelilipan serbuk kayu hingga perih. Tapi aku sudah minta tolong office boy buat membelikan obat yang dipesan isteriku.
Saat pulang aku melewati sebuah SPBU. Antrean semakin panjang. Aparat keamanan tampak berjaga-jaga.
Jumat (23/5) Jam 21.45
Bareng isteri liat nonton SCTV Award sambil diselengi Indonesia Idol. Sesekali chanel pindah TVOne buat liat dialog rencana kenaikan harga BBM. Kebetulan di TVOne muncul wajah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sedang konferensi pers terkait rencana kenaikan harga BBM. Wajah wapres kita itu begitu sumringah bahkan sambil tertawa-tawa jelang kenaikan harga BBM. Aku malas melihatnya! chanel kupindah lagi ke RCTI nonton AJI, peserta Indonesian Idol nyanyi ‘Ketahuan’ dengan gaya swing yang gokil banget. 🙂
Tiba-tiba muncul Breaking News di RCTI. Menkeu Sri Mulyani mengumumkan kenaikan harga BBM. Wajah Sri Mulyani tak seperti Wapres, walau pede tetep aja ketegangganya keliatan. Hmmm… BBM akhirnya naik juga!
Jumat (23/5) Jam 23.15
Pengurus DPD PAN Kota Serang Thoyib Fanani tiba-tiba menelpon. Aku pikir ini terkait masalh pilkada Kota Serang, ternyata masih ada kaitannya juga dengan kenaikan harga BBM. “MAhasiswa Untirta demo di depan kampus. Mereka blokir jalan sambil bakar ban. Macet,” kata Thoyib.
Sabtu (24/5) Jam 00.02
Anita Yosihara, wartawan Kompas yang bertugas di Banten kirim pesan singkat.
“Kawan!!! Genting sekali malam ini. Sirine meraung-raung di jalanan, polisi berlalu lalang, rakyat berbondong2 menyerbu SPBU, serasa mau perang… Rakyat semakin payah, sementara di Jakarta sana, pemimpin kita berteriakmenantang,”hai rakyat, siap2 saja menunggu pengumuman kenaikan harga BBM”. Sungguh menegangkan, saat2 menanti 00.00. Percayalah, esok hari saat kau bangun, dunia benar2 sudah berubah!!! pita hitam untuk bangsa”
Aku tak perdulikan SMS Anita. Terus nonton Idol sampe Dela disingkirkan dari panggung spektakuler. Setelah itu baru aku pulezzzzzzzzzzzzz!
Sabtu (24/5) Jam 08.30
Pesan singkat dari redaktur meluncur ke HP-ku. “Coba pantau, kabarnya sopir angkot ada demo.”
Sabtu (24/5) Jam 09.00
Siap-siap jalankan tugas kantor. Muter-muter keliling Kota Serang, ternyata tak ada demo angkot. Mampir ke SPBU, isi bensin. Sejak semalam bensin motorku sebenarnya sudah tipis, tapi aku malas ikutan antre. Pagi ini akhu harus bayar Rp 12 ribu untuk dua liter bensin. Padahal biasanya aku ngisi Rp 10 ribu untuk dua liter lebih. Tak terasa, sepanjang malam ini, nilai uangku semakin tak berharga.!! :((
Tag:BBM, ekonomi, globalisasi, jurnal, Jurnalistik, Media, media massa, minyak tanah, pemerintah, pers, Sosial, subsidi