Sebanyak 40 anggota DPRD Kota Serang terpilih menjalani prosesi pengambilan sumpah/janji untuk periode 2008-2009, di ruang paripurna DPRD Kota Serang, Jumat (22/2).
Qizink La Aziva – Serang
Sejak pagi, satu per satu anggota DPRD Kota Serang yang akan diambil sumpahnya berdatangan ke gedung DPRD Kota Serang di Grha Kawunganten. Mereka datang menggunakan aneka kendaraan roda empat. Mulai mobil mewah jenis BMW, hingga minibus jenis kijang tua.
“Anggota dewan yang beberapa hari lalu ke gedung DPRD naik motor, sekarang naik mobil. Mungkin punya saudaranya atau rental,” terang seorang staf DPRD Kota Serang, yang minta namanya tak disebutkan.
Memang tak semua mobil yang ditumpangi para wakil rakyat ini milik pribadi. Bahkan Bambang Djanoko dari PDI Perjuangan, terlihat menaiki mobil kijang plat merah bernopol A 273 A.
Tepat pukul 08.30, prosesi acara dimulai. Padahal saat itu, masih ada satu calon anggota dewan yang belum memasuki ruang acara. “Biarkan saja ditinggal. Pelaksanaan harus tepat waktu,” terang Penjabat Walikota Serang Asmudji HW, yang berdiri di pintu masuk ruang paripurna.
Peringatan untuk tepat waktu sebelumnya sudah disampaikan kepada para calon wakil rakyat di Kota Serang. Dadang, pemandu acara sudah menyampaikan hal tersebut pada saat gladi resik, sehari sebelumnya.
Untung saja, anggota dewan yang sempat tertinggal tersebut datang beberapa menit setelah acara dibuka, sehingga ia masih bisa mengikuti pengambilan sumpah.
Acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini berlangsung khidmat. Hanya para undangan khusus yang bisa duduk di dalam ruang acara. Bahkan para wartawan pun tak bisa sembarangan masuk, walaupun sudah mengantongi tanda yang dikeluarkan panitia. “Juru foto saja yang masuk. Wartawan yang cuma nulis bisa lihat dari tivi atau balkon,” terang Pasha Anshari, Kasubag Humas DPRD Kota Serang.
Di dalam ruang acara mulai hiruk-pikuk setelah prosesi pengangkatan sumpah ditutup doa. Prosesi pengambilan gambar dan pemberian ucapan selamat bagi para anggota dewan ini membuat ruang acara terlihat penuh sesak. Para wakil rakyat yang didampingi suami/istri dengan senyum sumringah menerima ucapan selamat, baik dari pejabat, kerabat, masyarakat umum, maupun para kader partainya masing-masing.
Pada saat pemberian ucapan selamat inilah, Hasan Basri, anggota DPRD Kota Serang dari Partai Keadilan Sejahtera, dikira masih bujangan. Lantaran ia adalah satu-satunya yang berdiri tanpa ada pendamping. “Istri saya tak diberi izin dari kantornya. Tapi untungnya saya didampingi teman-teman wartawan,” ujarnya, sambil memeluk pundak wartawan.
Para anggota dewan yang diambil sumpahnya punya komentar beragam. Suryadi dari Partai Golkar mengaku, pengambilan sumpah ini menjadi momen baginya untuk kembali lebih mengabdi kepada masyarakat. “Kalau acaranya sih biasa-biasa saja,” ujar politisi yang pindah dari DPRD Kabupaten Serang ini.
Bagi Umar Nafis yang juga dari Partai Golkar, pengambilan sumpah ini tak menjadi sesuatu yang harus dilebih-lebihkan olehnya. Ia juga merasa santai saat diberi amanat oleh partainya untuk duduk sebagai Ketua Sementara DPRD Kota Serang. “Kalau mimpin sidang sih sudah biasa,” ujar politisi senior yang sempat duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebak periode 1992-1997 ini.
Sementara M Saekhu mengaku merasa takut, saat dirinya resmi duduk sebagai anggota dewan. Ketakutan ini bukan lantaran dirinya ditunjuk sebagai Wakil Ketua Sementara DPRD Kota Serang, tapi karena khawatir tak mampu menjalani tugas dengan baik. “Saya takut, karena tugas ini adalah amanah dari masyarakat,” ujarnya.
Pantauan Radar Banten, prosesi pengambilan sumpah/janji anggota DPRD Kota Serang yang digelar di gedung DPRD Kota Serang, Jl Mayor Syafei ini, telah menimbulkan kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Kemacetan di antaranya terjadi di Jalan Letnan Jidun, Jalan Amin Jasuta, Jalan KH Sam’un hingga Jalan Diponegoro. Kemacetan ini terjadi seiring dengan ditutupnya ruas Jalan Raya Serang-Cilegon dari arah Sumur Bor hingga ruas Jalan Mayor Syafei. (*)