Arsip | Februari, 2008

Salah Koq Dua Kali?

27 Feb

Ini saya dapet kiriman foto dari Syamsi Kusyanti, yang saya kira lucu en nggilani. Foto ini diambil di daerah Jatibaru, Jakarta.

Pada foto pertama, pada halte tersebut ada tulisa ‘PLY OVER’. Tentu aja tulisan ini nggak sesuai dengan tata bahasa Ejaan Inggris Yang Disempurnakan. Banyak orang yang mengkritisi tulisan pada halte itu. Tak berapa lama berselang, tulisan itu pun diubah. Namun sayangnya, perubahan tersebut juga ternyata salah, karena diubah menjadi “PLY OFER”

Ya udah deh, jadi salahnya dua kali. Ibarat kata sih, keledai yang kejebrus jurang dua kali….

 

Anggota Dewan Mengaku Beristeri Dua

25 Feb

Setelah diambil sumpahnya pada Jumat (22/2) lalu, anggota DPRD Kota Serang kini mulai menjalani tugasnya. Pada hari pertama ngantor, mereka hanya diisi acara perkenalan di ruang rapat paripurna. Acara ini persis kayak pelajar saat pertama kali masuk sekolah.
Tapi yang menarik dari perkenalan ini adalah pengakuan Ubaidillah, anggota DPRD Kota Serang yang secara jujur mengakui dirinya beristeri dua. “Tapi ini jangan ditiru ya,” ungkapnya.
Memang bukan rahasia umum lagi, pejabat tinggi sekelas anggota dewan yang beristeri lebih dari satu. Dan itu memang sah-sah saja, selagi hal itu dilakukan secara sah dan bisa adil terhadap isterinya. Tapi anehnya, mereka kerap tak mengakui statusnya yang telah beristeri lebih dari satu. Mereka kerap malu-malu.
Maka saya salut juga kepada anggota dewan yang secara terbuka mengakui status dirinya yang telah beristeri dua. Minimal dirinya memiliki keberanian untuk bicara jujur tentang keluarganya. (qizink)

Istri Tak Ikut Dikira Bujangan

25 Feb

Sebanyak 40 anggota DPRD Kota Serang terpilih menjalani prosesi pengambilan sumpah/janji untuk periode 2008-2009, di ruang paripurna DPRD Kota Serang, Jumat (22/2).

Qizink La Aziva – Serang

Sejak pagi, satu per satu anggota DPRD Kota Serang yang akan diambil sumpahnya berdatangan ke gedung DPRD Kota Serang di Grha Kawunganten. Mereka datang menggunakan aneka kendaraan roda empat. Mulai mobil mewah jenis BMW, hingga minibus jenis kijang tua.
“Anggota dewan yang beberapa hari lalu ke gedung DPRD naik motor, sekarang naik mobil. Mungkin punya saudaranya atau rental,” terang seorang staf DPRD Kota Serang, yang minta namanya tak disebutkan.
Memang tak semua mobil yang ditumpangi para wakil rakyat ini milik pribadi. Bahkan Bambang Djanoko dari PDI Perjuangan, terlihat menaiki mobil kijang plat merah bernopol A 273 A.
Tepat pukul 08.30, prosesi acara dimulai. Padahal saat itu, masih ada satu calon anggota dewan yang belum memasuki ruang acara. “Biarkan saja ditinggal. Pelaksanaan harus tepat waktu,” terang Penjabat Walikota Serang Asmudji HW, yang berdiri di pintu masuk ruang paripurna.
Peringatan untuk tepat waktu sebelumnya sudah disampaikan kepada para calon wakil rakyat di Kota Serang. Dadang, pemandu acara sudah menyampaikan hal tersebut pada saat gladi resik, sehari sebelumnya.
Untung saja, anggota dewan yang sempat tertinggal tersebut datang beberapa menit setelah acara dibuka, sehingga ia masih bisa mengikuti pengambilan sumpah.
Acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini berlangsung khidmat. Hanya para undangan khusus yang bisa duduk di dalam ruang acara. Bahkan para wartawan pun tak bisa sembarangan masuk, walaupun sudah mengantongi tanda yang dikeluarkan panitia. “Juru foto saja yang masuk. Wartawan yang cuma  nulis bisa lihat dari tivi atau balkon,” terang Pasha Anshari, Kasubag Humas DPRD Kota Serang.
Di dalam ruang acara mulai hiruk-pikuk setelah prosesi pengangkatan sumpah ditutup doa. Prosesi pengambilan gambar dan pemberian ucapan selamat bagi para anggota dewan ini membuat ruang acara terlihat penuh sesak. Para wakil rakyat yang didampingi suami/istri dengan senyum sumringah menerima ucapan selamat, baik dari pejabat, kerabat, masyarakat umum, maupun para kader partainya masing-masing.
Pada saat pemberian ucapan selamat inilah, Hasan Basri, anggota DPRD Kota Serang dari Partai Keadilan Sejahtera, dikira masih bujangan. Lantaran ia adalah satu-satunya yang berdiri tanpa ada pendamping. “Istri saya tak diberi izin dari kantornya. Tapi untungnya saya didampingi teman-teman wartawan,” ujarnya, sambil memeluk pundak wartawan.
Para anggota dewan yang diambil sumpahnya punya komentar beragam. Suryadi dari Partai Golkar mengaku, pengambilan sumpah ini menjadi momen baginya untuk kembali lebih mengabdi kepada masyarakat. “Kalau acaranya sih biasa-biasa saja,” ujar politisi yang pindah dari DPRD Kabupaten Serang ini.
Bagi Umar Nafis yang juga dari Partai Golkar, pengambilan sumpah ini tak menjadi sesuatu yang harus dilebih-lebihkan olehnya. Ia juga merasa santai saat diberi amanat oleh partainya untuk duduk sebagai Ketua Sementara DPRD Kota Serang. “Kalau mimpin sidang sih sudah biasa,” ujar politisi senior yang sempat duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebak periode 1992-1997 ini.
Sementara M Saekhu mengaku merasa takut, saat dirinya resmi duduk sebagai anggota dewan. Ketakutan ini bukan lantaran dirinya ditunjuk sebagai Wakil Ketua Sementara DPRD Kota Serang, tapi karena khawatir tak mampu menjalani tugas dengan baik. “Saya takut, karena tugas ini adalah amanah dari masyarakat,” ujarnya.
Pantauan Radar Banten, prosesi pengambilan sumpah/janji anggota DPRD Kota Serang yang digelar di gedung DPRD Kota Serang, Jl Mayor Syafei ini, telah menimbulkan kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Kemacetan di antaranya terjadi di Jalan Letnan Jidun, Jalan Amin  Jasuta, Jalan KH Sam’un hingga Jalan Diponegoro. Kemacetan ini terjadi seiring dengan ditutupnya ruas Jalan Raya Serang-Cilegon dari arah Sumur Bor hingga ruas Jalan Mayor Syafei. (*)

Valentine = Kisah Cinta Pendeta

12 Feb

Konon, Valentine Day yang dirayain setiap 14 Februari berasal dari kisah ‘CINTA’ St. Valentine. Ia adalah pemuda asal Roma yang ogah pindah agama Kristen. St Valentine meninggal pada 14 Februari 269 M, pas pelaksanaan hari ‘UNDIAN CINTA’.
Perayaan undian cinta ini merupakan tradisi dari jaman kerjaan Romawi kuno. Setiap tanggal 14 Februari dilakukan persembahan untuk Juno, yang dianggap sebagai ratu cinta atau dewi pernikahan atau dewi kesuburan. Sedangkan 15 Februari diperingati untuk perayaan ‘Feast of Lupercalia’. Pada perayaan ini, seorang pria harus mengambil satu kertas berisi nama seorang gadis untuk dijadikan teman kencannya (busyeeeeeeeeeeettt).
Para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama undian cinta ini. Sejak itu, mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine. perayaan ini juga dianggap sebagai salah satu ritual sekte-sekte menyimpang.
Oleh para penggemar St saint, tanggal kematian pendeta ini kemudian dijadiin moment buat tukar surat cinta dan tanda kasih sayang. Soalnya pada saat kematiannya, St Valentine menulis surat cinta yang cukup romantis buat kekasihnya.
Nah, kebiasaan berkirim surat ini kemudian berkembang jadi tradisi ngirim kartu valentine. Di Amerika, Esther Howland (1828-1904) adalah orang pertama yang mengirimkan kartu valentine pertama. cerita tentang esther dapat di baca di sini atau di sini

(qizink/dari berbagai sumber)

Sederhana, Ruang Kerja Walikota

11 Feb

Dibandingkan dengan ruang kerja para kepala daerah lain, tempat tugas Penjabat Walikota Serang Asmudji HW mungkin terbilang yang cukup sederhana.

Qizink La Aziva – Serang

Ruang yang baru sekitar tiga bulan ditempati tersebut berada di samping gedung utama Pemkot Serang. Di depan pintu utama, terdapat sebuah meja tempat bagian protokoler menerima surat. Ada sofa kecil di ruangan untuk tamu menunggu.

Ruang Penjabat berada di balik pintu bagian protokolor. Ruang kerja utama Asmudji ini hanya di sekat kayu lapis. Sebuah meja kerja lengkap dengan papan nama terpasang di sisi sudut ruang, ada juga kalender duduk dan setumpuk berkas. Tak ada komputer atau laptop di meja kerja. Di atas meja kayu

Meja kerja ini berlatar belakang dua lemari besar yang dipenuhi aneka buku. “Masih banyak buku yang belum sempat dipajang. Masih numpuk di kardus,” terang Asmudji, seraya menunjukkan tumpukan buku yang dimaksud.

Asmudji bercerita, ruang kerjanya sengaja dipenuhi buku karena memang penggemar buku. “Hampir separuh uang gaji saya habis untuk beli buku. Ini adalah harta saya yang paling berharga. Ke depan saya ingin bikin perpustakaan,” ungkapnya.

Tak ada barang elektronik mewah di ruang kerja Asmudji. Sebuah kulkas kecil terpasang di dekat pintu belakang. Di atas kulkas terdapat tivi berukuran sedang. “Tivi itu baru beberapa minggu dipasang. Saya pertama menontonnya waktu mantan Presiden Soeharto wafat,” ujarnya.

Ruang berukuran sekitar 6×4 meter itu terlihat bertambah sesak dengan adanya meja bundar yang ada di samping meja kerja utama. Meja bundar itu adalah tempat Asmudji dan para bawahannya menggelar rapat. Sementara untuk berbincang-bincang dengan tamu, ada sebuah sofa cokelat di bagian depan meja utama. Menurut Asmudji, ruang kerjanya memang belum memadai. Ia telah berrencana, sebelum habis masa jabatannya, ruang kerja dibenahi. “Buat walikota definitif harus sedikit dipercantik,” ungkapnya. (*)

Puisi-Puisi Cinta Valentine

10 Feb

MEMETIK BUNGA 

kita pernah memetik bunga

pada senja yang rapuh

lalu kau cium aromanya

dengan setarikan nafas rindu

kita simpan saja bunga itu

pada hamparan purnama lalu

biarkan ia menjadi waktu

mengabadi bersama cahaya

Serang, Februari 2008

MENITIPKAN CINTA

pada setangkai mawar

kuabadikan wangimu

pada sehelai kartu

kutuliskan namamu

pada detak waktu

kutitipkan cintaku

Anyer, Februari 2008

MENGALAMATKAN CINTA

ketika langit memerah saga 

siapa  yang telah mengalamatkan

cinta ini pada dermaga

Anyer, Februari 2008

MELUKIS RASA

mari kita lukiskan saja rasa itu

pada hampar pasir di ujung senja

biarkan saja hanya ombak

yang menyapanya ketika malam tiba

pada derunya

akan kita dengar begitu gelora rasa itu

Pantai Anyer, Februari 2008

Gong Xi Fat Chai

7 Feb

102_2996.jpg

Hari ini aku dapet tugas ngeliput imlek. Sebenarnya badan capek banget setelah seharian gathering bareng temen kantor. Tapi tugas kudu dijalani.

Jam sepuluh, setelah sekedar menyiram tubuh, aku mulai tugas. Mampir sebentar di tukang kupat tahu buat sarapan.. (aku sarapan jam 10.15). Sarapan ditutup dengan sebatang Marlboro.

Beberapa jenak kemudian, aku mulai mantau Imlek di kawasan pusat perdagangan di Kota Serang, yakni di Pasar Lama Serang dan Royal. Sebagian besar milik warga keturunan di sini tutup. Setalah jeprat-jepret beberapa gambar dan ‘ngobrol’ dengan pedagang, perjalanan dilanjutkan ke Vihara Avalokitesvara, di Banten lama.

Di depan gerbang vihara, seorang pedagang tikus dikerumuni warga, baik warga lokal maupun keturunan. Rupanya pergantian tahun dari shio babi ke tikus api, memberi berkah juga kepada pedagang tikus.

Di dalam Vihara, sudah ada Aghoem (fotografer Fajar Banten) dan Mulyana (reporter Antara). Di dalam vihara tertua di Banten ini, aku awali kegiatan dengan jeprat-jepret umat yang sedang membaca paritta atau sembahyang di depan dewa Kwan Im.

Citra Gunawan, lelaki tua yang jadi humas di Vihara yang berdekatan dengan Masjid Agung Banten ini banyak bercerita tentang imlek juga vihara ini. Setelah wawancara juga dengan beberapa umat yang rampung sembahyang, aku pikir bahan liputan sudah cukup. Sehingga saatnya aku pulang untuk mencari liputan lain. Gong Xi Fat Chai. (Qizink)