Arsip | Maret, 2008

Fitna dan Ayat-Ayat Cinta

30 Mar

Minggu-minggu ini ada fenomena yang menghebohkan dalam dunia perfilman baik dalam lingkup global maupun dalam lingkup lokal. Adalah dua film yang sangat menghebohkan, namun mempunyai resepsi yang bertolak belakang di masyarakat. Pertama, film Fitna yang berasal dari Belanda, mendapatkan protes yang sangat keras dari pelbagai penjuru dunia, terutama dunia Islam, dan kedua film Ayat-Ayat Cinta dari tanah air kita yang mendapatkan pujian dari masyarakat Indonesia. Film Fitna disutradarai Geert Wilders.

Demontrasi untuk memprotes film itu sudah terjadi di mana-mana, seperti di Afghanistan, Pakistan, dan Mesir.  Apa sesungguhnya yang menjadikan film itu mendapatkan tantangan untuk tidak diputar? Sebagaimana yang dikatakan oleh sang sutradara sendiri, Geert Wilders, bahwa film ini berupaya memperlihatkan ayat-ayat Al-Qur’an yang dianggapnya sebagai inspirator gerakan terorisme di dunia. Masih menurut Geerts, bahwa Al-Qur’an tak ubahnya buku fasis Mein Kamp karya Adolf Hittler yang mengajak orang-orang untuk melakukan tindakan kejahatan. Pemerintah Belanda sendiri, sebagaimana yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri-nya, Maxim Verhagen, sebenarnya tidak mendukung pembuatan film tersebut. Upaya peringatan pelarangan tersebut sudah dilontarkan pada 2007. Upaya pemerintah ini pun diikuti oleh beberapa media visual (baca: televisi) di Belanda. Dan bahkan PBB sendiri sudah turun tangan dengan menyampaikan kepada sang sutradara tentang dampak buruk pemutaran film Fitna bagi kestabilan dunia. Namun, semuanya tidak bisa lebih jauh lagi untuk mencegahnya, karena dunia barat adalah dunia yang mengagungkan kebebasan. Semua orang berhak untuk mengekspresikan diri asal tidak melanggar undang-undang.

Pemerintah Belanda begitu peduli atas persoalan ini, karena kaum imigran muslim yang ada di sana telah mencapai 1,5 juta jiwa dengan hidup damai dan rukun bersama penganut agama lainnya. Jumlah itu berdasarkan penghitungan yang dilakukan Central Bureau of Statistics Netherlands. Logikanya, dengan adanya imigran muslim secara tidak langsung ikut menopang perekonomian Belanda setelah hancur akibat Perang Dunia II.

Di Indonesia juga sedang heboh dengan adanya film Ayat-Ayat Cinta. Ketika film ini diluncurkan pada 28 Februari lalu, para penonton membludak memecah rekor baru dalam dunia perfilman. Film yang digarap Hanung Bramantyo dari novel Habiburrahman El-Shirazi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. Film Ayat-Ayat Cinta ini mampu mensinergikan dua unsur, yaitu religi dan cinta, dan mampu menampilkan Islam yang ramah dan toleran terhadap agama lain, serta membela kaum lemah (mustad’afin) dan tertindas. Hal itu bisa kita lihat dalam sosok Fahri yang berpegang teguh menjalankan ajaran Islam, dengan disertai sifat ramah, sopan, dan hormat pada siapa pun. Beberapa cuplikan yang mendukung bahwa Islam merupakan agama rahmat seluruh alam adalah, seperti tokoh Fahri yang bertetangga secara harmonis dengan keluarga Maria—penganut agama Kristen, menolong Noura yang ditelantarkan ayahnya, dan menolong dua orang turis Amerika dalam Metro (Kereta Api bawah tanah). Paling tidak itulah yang mampu mendongkrak identitas Islam yang ramah tadi. Tentu saja masih banyak sesungguhnya adegan–adegan yang menggambarkan tentang keramahan Islam, terutama dalam novelnya langsung.

Sungguh itu jauh dari asumsi yang digambarkan Wilders bahwa agama Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan yang menginspirasikan dirinya untuk mengangkatnya ke layar lebar. Di sisi lain, film Ayat-Ayat Cinta juga mengajarkan agar bagaimana seharusnya umat Islam menghormati, dan mengajak tanpa kekerasan terhadap umat lain. Penghormatan dan ajakan baik dengan sendirinya akan direspek dengan baik pula oleh umat lainnya. Hal itu bisa kita lihat masuknya Maria memeluk Islam tanpa paksaan dan setelah belajar Al-Qur’an secara diam-diam dan ikhlas.

Kembali kepada persoalan pemutaran film Fitna. Umat Islam, khususnya di Indonesia, tidak perlu melakukan aksi anarkis, seperti melakukan perusakan terhadap perusahaan, kedutaan, dan teror terhadap warga Belanda di Indonesia. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa Wilders tidaklah mewakili sikap warga Belanda yang para warganya sangat ramah terhadap Islam. Wilders hanyalah warga kecil yang tidak didengar oleh mayoritas massa di dunia. Masjid Indonesia di Den Haag yang berdiri megah di tengah-tengah permukiman masyarakat Belanda adalah tanda bahwa Islam begitu dihargai. Kehadirannya tidak mengganggu, bahkan menentramkan bagi masyarakat penganut agama lainnya.

Itulah selayang pandang perbandingan antara film Fitna dan Ayat-Ayat Cinta. Keduanya hadir begitu menghebohkan, namun mendapat respons yang bertolak belakang. Ada secercah harapan, jika nanti suatu saat film Ayat-Ayat Cinta go international mudah-mudahan akan menjadikan film pertama yang mengkampanyekan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Tidak sebagaimana yang digambarkan dalam film Fitna. (*)

M. Iqbal Dawami, Alumnus Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tulisan ini dimuat di Radar Banten

Birokrat Pemkot Serang Dilirik Parpol

27 Mar

#Diusung Dalam Pilkada

SERANG-Sejumlah birokrat Pemkot Serang mulai dilirik pengurus partai politik (parpol) untuk maju dalam Pilkada Kota Serang. Selain Camat Kasemen Tb Ali Rahman yang sudah mendapat sinyal bakal diusung parpol yang tergabung dalam Koalisi Maslahat, nama Sekretaris Kota Serang Sulhi Choir dan Asda I Pemkot Serang Kosasih juga santer mendapat lamaran dari pengurus parpol.
Sejumlah pejabat Pemkot Serang mengaku, nama Sulhi Choir dan Kosasih mencuat dilamar sejumlah pengurus parpol. “Beberapa hari lalu, ada pengurus parpol yang hendak mengajak mereka,” terang sumber yang enggan disebutkan namanya, Selasa (25/3).
Penjabat Walikota Serang Asmudji HW tak menampik ada beberapa birokrat Pemkot Serang yang tengah dilirik pengurus parpol untuk maju dalam Pilkada. Asmudji juga membenarkan bahwa Tb Ali Rahman, Sulhi Choir, dan Kosasih dikabarkan sedang digadang-gadang pengurus parpol. “Itu sah-sah saja. Bagus kalau ada birokrat yang maju, mereka bisa meneruskan pekerjaan sehari-harinya,” ujarnya.
Kendati demikian, Asmudji mengaku, ketiga nama tersebut belum secara resmi meminta izin terkait apakah mereka akan mencalonkan diri atau tidak. “Tapi kalau memang mereka akan mencalonkan, aturannya harus izin,” jelasnya.
Sementara di tempat terpisah, Sulhi Choir enggan memberikan komentar terkait rumor dirinya yang masuk dalam daftar nama bakal calon yang akan diusung parpol pada Pilkada mendatang. Ia tak membantah atau membenarkan rumor tersebut. “Nggak usah lah. Nanti malah heboh. Sekarang saya konsentrasi kerja saja,” ujarnya. (qizink)

Golkar Belum Tentukan Calon Walikota Serang

27 Mar

SERANG-Berbeda dengan partai lain yang sudah memberikan keputusan tentang nama yang akan diusung dalam Pilkada Kota Serang, DPD Partai Golkar belum menentukan. Partai peraih kursi terbanyak di DPRD Kota Serang ini belum memiliki nama bakal calon walikota (cawalkot) yang akan diusung. “Kita masih dalam proses. Tunggu saja nanti,” jelas Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang Amsar Rahman, Rabu (26/3).
Dikatakan, untuk pengusungan cawalkot Partai Golkar tetap mengacu pada mekanisme internal partai, salah satunya melalui mekanisme konvensi. “Tapi mekanisme konvensi akan kita perbaiki,” ujarnya tanpa mau merinci tentang mekanisme konvensi.
Amsar mengatakan, dalam pencalonan akan melihat persyaratan khusus. Jika di internal partai ada kader yang dinilai lebih baik, maka itu akan dicalonkan. “Banyak kader yang siap. Tapi kalau dari eksternal memang ada yang lebih baik, mengapa tidak,” ujarnya.
Pria yang duduk sebagai anggota DPRD Banten ini menambahkan, walau memenuhi mencalonkan sendiri, partainya tak menutup kemungkinan koalisi dengan partai lain. “Untuk koalisi kita tidak tabu,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Sanwani, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Serang berharap, DPD Partai Golkar Kota Serang segera mengambil langkah-langkah persiapan untuk pencalonan walikota/wakil walikota. “Proses Pilkada sekarang sudah dimulai. Sebagai partai besar yang memiliki suara signifikan, saya berharap pengurus partai bisa segera melakukan persiapan,” ujarnya.
Selain melalui proses konvensi yang memang sudah menjadi khas Partai Golkar, Sanwani juga berharap, penjaringan calon bisa dilakukan melalui poling. “Anggap saja poling sebagai prapemilihan. Kita lihat respons masyarakat terhadap tokoh yang akan kita calonkan. Jangan sampai calon yang diusung hanya diterima di dalam partai tapi tidak diterima masyarakat,” ungkapnya.
Sanwani mengakui, saat ini beberapa kader partai santer disebut sebagai bakal calon yang akan ikut dalam Pilkada di antaranya Tb Edi Mulyadi dan Ma’mun Syahroni. (qizink)

Wafatnya Rasulullah dan Kematian Isa Almasih

21 Mar

Dengan waktu yang sangat berdekatan, pada Kamis (20 Maret) umat Islam merayakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang biasa disebut maulid. Pada hari itu juga semestinya diperingati wafatnya Rasulullah, karena hari kelahiran dan wafatnya Al-Amin ini bersamaan, yakni pada 12 Rabiul Awal. Sementara sehari susudahnya, umat kristian juga memperingati wafatnya Isa Almasih (paskah).
Kematian dua tokoh penting umat beragama ini sangat menarik. Bahkan di Banten hampir ada kesamaan simbol tradisi dalam memperingati Maulid (sekaligus wafatnya) Rasulullah dan wafatnya Isa Al Masih ini. Bila umat kristiani memperingati paskah dengan tradisi telur paskah, maka umat Islam di Banten memeriahkannya dengan tradisi hias telur dalam tradisi panjang mulud . Walaupun peringatan kematian, kenapa simbolnya harus telor yang merupakan simbol awal kehidupan?
Namun apa pun jawabanya, sangat menarik untuk mencermati peringatan kematian Rasulullah, apalagi di masa sekarang ini. Semestinya, peringatan wafatnya Rasullah juga tak lepas dari catatan sejarah. Karena pada detik-detik wafatnya , Rasulullah menunjukkan puncak kepeduliannya pada manusia, terutama umatnya dengan kalimat… “Umatii… Umatii… Umatii…”
Di saat menjemput ajal, putera Abdullah ini masih menaruh perhatian besar dan bertanggung jawab dengan umatnya. Tanggung jawab seperti ini yang sudah tak ada di pemimpin kita saat sekarang. Jangankan pada saat susahnya, pada saat di kejayaannya saja, para pemimpin bangsa kita tak peduli dengan rakyatnya.
Olehkarennya, sekali lagi, peringatan wafatnya Rasulullah juga harus terus didengungkan!

Pemkot Serang Minta 700 CPNS

21 Mar

Pemkot Serang meminta tambahan pegawai ke pemerintah pusat. Permintaan ini dilakukan dengan mengajukan permohonan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Surat usulannya sudah selesai kita buat. Senin (17/3) mendatang pengajuannya kita kirimkan. Pengajuan ini karena sampai sekarang Pemkot Serang belum memiliki tenaga pelaksana,” jelas Akhmad Benbela, Kepala Badan Daerah (BKD) Kota Serang, Rabu (12/3).
Benbela mengatakan, pengajuan permohonan pegawai didasari oleh kebutuhan tenaga pegawai di Pemkot Serang. Dikatakan, untuk meminta pelimpahan pegawai dari Kabupaten Serang sudah tidak memungkinkan karena daerah induk itu juga sangat membutuhkan. “Surat ketidaksanggupan kabupaten induk untuk melimpahkan pegawainya lagi menjadi dasar bagi kita untuk mengajukan surat permohonan ke pusat. Semoga pada 2008 ini, kita bisa mengangkat CPNS,” jelasnya.
Ia mengatakan, formasi personil yang diusulkan sebanyak 700 orang.
“Jumlah ini berdasarkan hasil perhitungan standar kebutuhan pegawai yaitu satu eselon IV membutuhkan minimal tiga tenaga pelaksana atau staf. Kita juga masih prihatin, kegiatan yang seharusnya dilakukan seorang staf harus dilakukan oleh pejabat hingga setingkat kepala bidang,” ujarnya.
Benbela mengatakan, personil yang diusulkan sepenuhnya untuk kategori umum. “Untuk sementara kita mengajukan umum saja, karena saat ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD) belum melakukan analisa kebutuhan pegawai,” ungkapnya. (qizink)

Premanisme Politik Merebak ke Daerah

21 Mar

Premanisme politik, mafia peradilan, dan bencana administrasi tidak hanya terjadi di pusat tapi sudah merambah daerah. Hal ini menjadi titik rawan untuk kebangkitan Indonesia.
“Premanisme ini terjadi merata di Indonesia. Ini merupakan bagian dari bencana politik bangsa,” tegas Prof Ryaas Rasyid, mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dalam Kabinet Persatuan Nasional, pada acara Doa Bersama dan Santunan 1.000 Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Mubarok, Kota Serang, Selasa (18/3).
Pria kelahiran 1949 ini mengatakan, premanisme politik terlihat dari gaya para pejabat publik yang kerap memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dengan mengesampingkan norma-norma. “Mereka juga melakukan penjarahan terhadap uang negara dan melakukan perusakan lingkungan,” jelasnya.
Pendiri Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK) ini menyebutkan, bencana politik itu diperparah dengan bencana hukum yang juga terjadi di semua daerah. Dikatakan, bencana hukum ini terlihat dari maraknya penegak hukum yang melakukan jual beli hukum untuk mencari keuntungan. “Buktinya adalah kasus suap di Kejaksaan Agung. Dan penonaktifan jaksa yang telibat suap di Kejaksaan Agung belum menjamin bencana hukum berakhir. Mafia peradilan sudah merajalela,” ungkapnya.
Ryaas mengatakan, selain bencana politik dan hukum, bangsa Indonesia juga sedang mengalami bencana administrasi dengan melakukan pemborosan anggaran dan penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan kompetensinya. “Ketiga bencana ini lebih dahsyat dari bencana alam. Bencana tsunami di Aceh hanya menewaskan sekitar 200 ribu orang. Tapi premanisme politik, bencana hukum, dan bencana administrasi telah menimbulkan korban jutaan orang,” ujarnya.
Multi bencana di Indonesia ini, lanjutnya, tidak terlepas dari buruknya sistem pemerintahan dan kepemimpinan nasional. “Ini semua terjadi karena kesalahan menyeluruh dan pemimpin yang tidak amanah,” ujar kelahiran Sulawesi Selatan ini.
Ryaas menegaskan, bangsa ini memerlukan pejabat yang memiliki integritas yakni pejabat yang memiliki kesempatan mencuri tapi tak melakukan pencurian. Selain itu juga pejabat yang memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan kemampuan dan prestasi serta memiliki komitmen atau terpercaya.
Selain dihadiri Penjabat Walikota Asmudji HW, hadir pula dalam kesempatan ini sejumlah tokoh agama seperti KH Harun Alrasyid, KH Syafei AN, dan Ketua Pondok Pesantren Al Mubarok KH Mahmudi. (qizink la aziva)

Ke Banten, Wiranto Cicipi Nasi Aking

21 Mar

Pemilihan presiden (pilpres) memang masih jauh. Namun, para politisi seperti tak mau  kehilangan kesempatan. Setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso minta restu ulama Banten, giliran Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto yang datang ke Banten, Selasa (18/3).
Namun, mantan Panglima TNI itu membantah kedatangannya ke Banten dalam rangka mengkampanyekan rencana pencalonannya sebagai presiden pada tahun 2009 mendatang.
Wiranto yang datang sekira pukul 12.00 didampingi beberapa pengurus DPP Partai Hanura dan DPD Partai Hanura Banten, langsung menuju Kampung Masigit Tegal, RT 13 RW 01, Desa Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Di permukiman itu, Wiranto menyambangi kediaman salah seorang warga bernama Solihah (45), janda beranak lima yang kesehariannya berjualan kue keliling kampung untuk bisa menghidupi kelima anaknya.
Saat Wiranto tiba, Solihah bersama kelima anaknya, Supiyati (17), Oviah (10), Sabena (8), Sifauni (6), dan Sape (4), tampak sudah siap menanti kedatangan Wiranto.
Di rumah sangat sederhana itu, Wiranto disuguhi sebaskom penuh nasi aking. Tanpa ragu, mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Presiden Gus Dur itu langsung mengambil nasi aking ke piring dan melahapnya. Ditemani sambal dan ikan asin, Wiranto  mencoba menikmati suguhan sang tuan rumah.
Wiranto pun meminta Solihah dan kelima anaknya untuk menemaninya menyantap nasi aking. Aksi Wiranto mencicipi nasi aking menjadi perhatian warga setempat. Mereka berjejal ingin melihat lebih dekat orang yang dikabarkan bakal bersaing dengan sejumlah nama besar dalam Pilpres 2009 mendatang itu melahap nasi yang sama sekali tak mengandung gizi tersebut.
“Enak juga ya dikasih sambel,” ujar pria yang lahir 4 April 1947, sambil terus mengunyah nasi aking.
Usai menikmati nasi aking, mantan calon presiden pada Pilpres tahun 2004 lalu ini, kemudian menyambangi kediaman Supeni, Ketua RT 13 Kampung Masigit Tegal, dan membagikan bungkusan besar berisi sembako bagi warga sekitar.
Usai membagi-bagikan sembako, ia menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung dan menikmati nasi aking. “Ini adalah upaya saya untuk bisa meresapi betul apa itu kemiskinan,” katanya kepada wartawan.
Meski tampak nikmat saat melahap nasi aking, namun saat ditanya rasa nasi aking itu, Wiranto menjawab, tidak enak. “Nasi ini sama sekali tidak bergizi, kalau pun mau enak harus dimakan dengan sambal. Perut saya sampai sakit karena terlalu banyak makan sambal,” paparnya.
Disinggung keterkaitan kedatangannya ke Kampung Masigit Tegal dan memakan nasi aking dengan rencana pencalonannya pada Pilpres 2009 mendatang, Wiranto menyatakan bahwa apa yang dilakukannya murni sebagai implementasi kepedulian terhadap masyarakat miskin.
“Terserah orang bilang ini kampanye atau bukan. Yang pasti mengentaskan kemiskinan itu bukan hanya tugas pemerintah saja. Saya selaku elemen masyarakat berkewajiban membantu. Masyarakat yang lain pun yang secara ekonomi berlebih disarankan untuk turut membantu mengentaskan persoalan kemiskinan ini,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan apakah terus bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia akibat ketidakmampuan pemerintah membuat program pengentasan kemiskinan, Wiranto mengatakan, kemiskinan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk dientaskan. “Tidak perlu ada kritikan buat pemerintah. Kemiskinan bukan untuk diperdebatkan,” tandasnya.
Sementara itu, Solihah, janda beranak lima yang rumahnya didatangai Wiranto mengaku senang atas kujungan orang gede itu. “Ternyata masih ada orang gede yang mau perhatian dan ngasih bantuan kepada keluarga saya,” ujarnya. (rohila)

Bubur Setan Buat Buka Puasa

7 Mar

Masalah mistik dan ilmu gaib di Banten emang udah nggak asing. Daerah yang dikenal di debusnya ini emang terkenal dengan hal-hal yang berbau magis, seperti pelet, santet, kebal, de el el.

Saking magisnya, banyak makanan di Banten yang pake idiom setan. Salah satu warung makanan yang cukup lama dikenal dengan ikon setannya adalah  BUBUR AYAM SETAN.  Warung ini terletak di depan Rumah Makan Saiki, di kawasan Pasar Lama Serang. Dari pusat Kota Serang cuma berjarak sekitar 300 meter. Bisa naek becak atau jalan kaki dari Alun-alun Serang. Kalau saat puasa sekarang bukanya menjelang magrib dan lumayan antre untuk dapetnya.

Bubur ayam ini dikelola keluarga Saow Kim Cong dan sudah ada sejak 1963. Label nama setan ini adalah pemberian dari masyarakat. Pelabelan ini lantaran pedagangnya nggak pernah netap. Sehingga bikin bingung pembeli. Jam bukanya juga dahulu mulai pukul 09.00 malem sampe jam dua pagi. Tapi sekarang sih jam bukanya udah berubah mulai sore hingga tengah malam.

Selain itu, nama setan ini juga diberikan masyarakat karena harganya emang sangat mahal dibandingkan bubur lainnya. “Setan doang! mahal banget buburnya!” begitu kira-kira komentar orang yang baru pertama kali beli. Harga bubur ayam di sini memang semangkoknya kini mencapai Rp 12 ribu. Setiap malem bisa habis 240 porsi. Pada akhir pekan bisa mencapai dua kali lipatnya.

Yang menjadi ciri khas dari bubur ayam ini, tidak memakai kuah kuning, tetapi memakai cakwe. Selain itu, ada lobak asinnya, serta ayam yang digunakan pun ayam kampung. Begitu juga dengan buburnya yang lembut. Jadi bubur ini  ini bisa maknyuss  buat berbuka puasa karena tidak terlalu berat buat lambung. So, nggak usah takut deh buka puasa dengan bubur setan ini. (*)

Sutiyoso Minta Restu Ulama Banten

7 Mar

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta restu kepada ulama Banten terkait rencananya maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2009. Permohonan disampaikan Sutiyoso saat pelantikan pengurus DPD Forum Komunikasi dan Kerjasama Islamic Center (FKKIC) Provinsi Banten, di Hotel Mahadria, Rabu (5/3).

Pria yang memimpin Jakarta selama dua periode ini menegaskan, permohonannya tak terkait dengan posisinya sebagai Ketua Dewan Pembina DPP FKKIC. “Tak ada salahnya saya minta izin. Kebetulan saya pernah bertugas di Banten pada 1983 hingga 1987,” jelas mantan pasukan elit Kopassus ini.

Kepada wartawan, Sutiyoso mengaku, makin rutin mengunjungi daerah untuk mensosialisasikan dirinya yang telah mendeklarasikan diri sebagai salah satu calon presiden. “Kunjungan ke daerah ini juga karena saya juga pengurus berbagai organisasi, baik keagamaan, sosial, maupun olahraga. Apalagi saya sadar, saya ini pemain pemula dibandingkan kandidat lainnya yang posternya sudah dipasang ke mana-mana,” jelasnya.

Ia menambahkan, sosialisasi dan permohonan izin kepada tokoh masyarakat merupakan bagian dari pembelajaran kepada masyarakat dalam memilih calon pemimpin. “Memilih pemimpin jangan seperti membeli kucing dalam karung dengan mempertaruhkan ratusan rakyat Indonesia. Silakan track record saya diteliti. Kalau layak, mohon dukung saya. Tapi kalau memang ada kandidat lain yang lebih baik track record-nya, saya juga akan mengakuinya,” ujarnya.

Selain meminta dukungan dari berbagai tokoh masyarakat, Sutiyoso mengklaim sudah mendapatkan sokongan dari partai politik. “Sudah ada 12 parpol yang mendukung. Tapi satu per satunya saya tidak hafal,” ujarnya. (qizink)

Ongkos Taksi Cuma Rp 2 Ribu

4 Mar

Masak sih ongkos taksi cuma Rp 2 ribu. Bukannya baru buka pentu aja dah nemplok tarif Rp 5 ribu di argo. Wah…. kalo taksi di kota-kota besar mungkin iya. Tapi kalo di Kota Serang, dengan Rp 2 ribu, Anda bisa menikmati angkutan umum layaknya sebuah taksi.

Ya, angkot di Kota Serang, tak jelas rutenya. Sopir angkot di sini akan selalu siap mengantarkan ke mana tujuan penumpang (selama masih dalam wilayah Kota Serang lho!), walaupun itu bukan trayek angkutannya. Apalagi kalo Anda naeknya secara rombongan. Si sopir akan dengan senyum sumringah mengantarkannya.

Tapi angkot di Kota Serang juga ada kurang ajarnya, suka nurunin penumpang sembarangan. Udah sering penumpang jurusan A diturunin sebelum sampai tujuan, gara-gara di tengah jalan si sopir dapat penumpang jurusan B yang jumlahnya lebih banyak. Si sopir pasti memilih penumpang jurusan B, walaupun  disumpahi penumpang jurusan A. (*)