Arsip | Juni, 2008

EMAK!

26 Jun

Oleh : Qizink La Aziva

 

Gumpalan kabut putih belum beranjak, tetap menyelimuti puncak Gunung Pulosari, Pandeglang. Butiran embun masih bersemayam di lembar dedaunan. Pun dengan kokok ayam, nyaring terdengar dari kandang-kandang yang belum dibuka pemiliknya.

Dari balik jendela, Arman memandangi hamparan sawah milik keluarganya. Sawah itu satu-satunya warisan yang ditinggalkan  almarhum ayahnya, empat tahun lalu. Luasnya hanya sekitar empat tombak. Sawahnya berada pada posisi yang kurang tepat, jauh dari irigasi. Sawah tadah hujan miliknya hanya bisa ditanami satu kali dalam setahun. Di musim kemarau sawahnya tidak bisa digarap, karena sulitnya mendapatkan air.

Arman melenguh, panen kali ini tidak akan banyak menuai hasil lagi. Serangan hama penggerek batang (sundep) mulai menyerang ratusan hektar lahan persawahan di kampungnya. Bahkan sudah sejak sepakan yang lalu, tanaman padi yang ada di Blok Langu habis diserang penyakit tungro yang disebarkan hama wereng hijau (Nilaparvata Sp).

Ancaman puso terus meluas di Kampung Mandalawangi, sebuah kampung kecil di bawah Gunung Pulosari. Mantri pertanian di kecamatan mengelus dada, persediaan pembasmi hama makin menipis. Para petani tidak bisa berbuat banyak untuk membasmi serangan hama perusak tanaman padi. Biaya pembelian obat pembasmi lebih tinggi dibanding hasil panen yang diperoleh mereka. Baca lebih lanjut

Menulis Berita Yuk!

26 Jun

 

Hari ini saya liputan dibuntuti seorang mahasiswa semester IV jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dari IAIN SMH Banten. Ia sedang magang kegiatan jurnalistik dari kampusnya. Sehari dia mengikuti saya (kecuali ke toilet). Banyak hal yang ia tanyakan tentang jurnalistik pada saya. Ada yang bisa saya jawab, ada juga yang nggak.

Kehadiran mahasiswa ini ternyata juga memberi motivasi buat saya untuk menulis sekelumit tentang menulis berita. Tulisan ini, tentu saja hanya buat orang-orang yang baru mulai menulis berita. Bagi yang sudah jago… nggak usah dibaca juga nggak papa koq tulisan ini :

 

tapi yang berminat anjut baca ya!!! Baca lebih lanjut

Pendidikan Guru di Bawah Standar

24 Jun

Dari 84.108 guru di Banten, lebih dari separuhnya belum memenuhi standar. Hingga kini tercatat sebanyak 52.000 guru belum berpendidikan sarjana (S1) atau Akta IV. “Ini pekerjaan rumah (PR) buat kita semua,” terang Machmud Marua, Kabid Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan Banten, pada Lokakarya Nasional, ‘Pelatihan Spiritual dan Jambore Nasional untuk Guru dan Tenaga Kependidikan,’ di Hotel Mahadria, Senin (23/6).

Kata Mahmud, butuh waktu 5-10 tahun untuk mengejar standar tersebut. Hal ini bila diasumsikan, setahun minimal 10 ribu guru melanjutkan pendidikan hingga S1 atau Akta IV. “Kondisi keuangan kita terbatas. Sementara kita diberi batas waktu hingga 2014. Kita sudah undang perguruan tinggi dan lembaga peningkatan mutu pendidikan (LPMP) untuk membicarakan masalah ini,” tambahnya.

Dalam seminar yang diselenggarakan Yayasan Bina Wanita Bahagia ini Marua menyebutkan, standar pendidikan tenaga pengajar ini sangat penting dalam proses pendidikan. “Tak ada sumber daya manusia (SDM) bermutu tanpa pendidikan bermutu. Tak ada pendidikan bermutu tanpa guru bermutu. Dan tak ada guru bermutu tanpa kesejahteraan bermutu,” ungkapnya.

Selain itu, Marua menyebutkan, hingga tahun ini baru 3.400 guru yang ikut sertifikasi. “Yang lulus sertifikasi sebanyak 728 guru. Penentuan sertifikasi oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ), bukan oleh dinas. Uangnya akan ditransfer bulan ini atau bulan depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ijah Faijah, Ketua Yayasan Bina Wanita Bahagia, mengatakan, perlu nilai spiritual dari guru dalam meningkatkan kualitas. Menurutnya, idealisme dan keikhlasan sangat penting bagi tenaga pendidik. “Saya menyaksikan sendiri ada beberapa tenaga guru yang mengikuti seminar hanya untuk mendapatkan sertifikat. Karena sertifikat itu punya nilai jual bagi guru,” ungkapnya. (qizink)

 

Entah Mengapa…

23 Jun

entah mengapa

tiba-tiba aku muak setiap kali melihatmu

dengan wajah dingin berdiri di atas podium

sambil mengulang janji yang belum juga kau tepati

 

entah mengapa

tiba-tiba saja aku benci

setiap kali kau bermain operet dengan lagu

yang kau cipta dari sepanjang perjalananmu

 

entah mengapa

aku ingin merobek fotomu

yang bergaya di mana-mana

layaknya peragawan dengan ragam busana

 

entah mengapa

aku ingin melupakanmu.

 

banten, 2008

Biaya SD-SMP Tak Ditetapkan

21 Jun

 

Pemkot Serang tak menetapkan besaran biaya untuk pendidikan dasar jenjang SD dan SMP. Dalam Keputusan Walikota (Kepwal) tentang Biaya Pendidikan yang Dikenakan Kepada Peserta Didik Sekolah Negeri di Kota Serang, yang ditandatangani Jumat (20/6), Pemkot Serang hanya mengatur besaran biaya tingkat SMA maupun SMK. “Kepwal sudah ditandatangani Penjabat Walikota. Kepwal hasil musyawarah seluruh stakeholder pendidikan,” jelas Akhmad Zubaidillah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Serang, Jumat (20/6).

Baca lebih lanjut

Orang Miskin Bebas Biaya Pendidikan

20 Jun

Pemkot Serang tengah merancang peraturan walikota (perwal) tentang biaya pendidikan yang di dalamnya juga mengatur orang miskin agar bebas biaya pendidikan. Rencananya, perwal ini akan ditandatangani Penjabat Walikota Asmudji HW hari ini (Jumat, 20/6).

Asmduji saat dikonfirmasi membenarkan. Kata Asmudji, salah satu pasal dalam perwal ini akan mengatur bebas biaya pendidikan bagi orang miskin. “Namun harus ada syaratnya yaitu surat keterangan (tidak mampu, red),” kata Asmudji, Kamis (19/6). Orang miskin ini bebas biaya pendidikan seperti dana investasi (dana sumbangan pembangunan).

Asmudji mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD Kota Serang , Komisi II, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Serang, Dewan Pendidikan, dan Bagian Hukum Kota Serang. “Perwal juga akan mengatur tentang besaran biaya pendidikan di Kota Serang. Namun untuk besaran angkanya masih akan dibahas besok (hari ini, red) pagi. Setelah dibahas, saya akan langsung tandatangani. Karena Senin (23/6) sudah mulai penerimaan siswa baru,” jelas Asmudji.

Asmudji menegaskan, pada prinsipnya aturan tentang biaya pendidikan ini tak akan jauh berbeda dengan aturan di kabupaten induk, Kabupaten Serang.

Terkait dengan dana yang akan dipungut sekolah, Asmudji menegaskan, dalam rancangan perwal memang diatur tentang pungutan biaya investasi sekolah yang dipungut berdasarkan kebutuhan dan pengendalian dinas. “Dinas harus mengawasi betul tentang biaya investasi tersebut. Dan prinsipnya dana itu harus berdasarkan kebutuhan dalam meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dalam RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, red),” jelasnya.

Sebelumnya, stakeholder pendidikan, seperti PGRI, kepala UPT Pendidikan seluruh kecamatan di Kota Serang, kelompok kerja kepala sekolah, perwakilan komite sekolah, Dewan Pendidikan Kota Serang, anggota Komisi II DPRD Kota Serang, dan Dindikpora Kota Serang menggelar pertemuan di ruang paripurna DPRD Kota. Dalam musyawarah ini, para pengelola pendidikan berharap Pemkot Serang mengeluarkan payung hukum yang tegas dan jelas terkait biaya pendidikan. Mereka juga menceritakan kondisi di sekolah yang kesulitan berkembang jika tak diperkenankan menerima dana partisipasi pendidikan dari masyarakat. “Dana BOS tidak mencukupi seluruh kebutuhan sekolah. Sementara masyarakat beranggapan dengan BOS sekolah jadi gratis,” ungkap Amah Suhamah, Kepala SDN 11 Serang. (qizink)

 

 

Perempuan Bersepeda

19 Jun

 

malam ini kulihat

kau membelah resah malam

dengan sepeda yang dulu kita naiki berdua

 

ada rindu yang tiba-tiba menyapaku

untuk kembali memanggilmu dengan kata cinta

namun angin begitu lincah

bermain di gerai rambut

 

bersama angin

kau terbang menyapa alis rembulan

meninggalkanku yang terjebak di antara labirin benteng tua

hingga malam habis tecatatkan

pada rumput yang tumbuh liar di trotoar.

 

Jogjakarta, 16 Juni 2008

 

 

 

Kangen Ngeblog…..

19 Jun

Udah hampir lima hari ini aku nggak buka2 rumahku ini. Sehingga sejak tanggal 14-18 Juni ini, tak ada postingan baru di blogku. Biasanya aku selalu menyempatkan diri untuk sekedar membuka blog, jalan-jalan ke situs para seleb blog macam ke sekolah Pak Guru Sawali, baca puisi di kamar langitjiwa, ngintip nengthree  ngajar, baca pemikiran mas Yari NK, sekedar berteduh ke SaungBunda, atau blogwalking ke catatan-catatan maya lainnya. Kegiatan itu selama empat hari aku tinggalkan.

Emang empat hari ini ke mana aja? Tiga hari dua malam, sengaja pergi meninggalkan Banten untuk datang Jogjakarta.

Lho kenapa di Jogjakarta nggak ngeblog? Bukannya di sana banyak warnet atau online di berbagai pelosok tempat yang menyediakan hot spot? Tentu saja aku nggak mau melakukannya. Aku sengaja datang ke Kota Gudeg itu untuk menikmati daerahnya, bukan untuk pindah ngeblog. Sangat disayangkan waktuku kalau di Jogja menghabiskan waktu sejam-dua jam untuk ngeblog. Lebih baik aku menyusuri kota yang eksotis ini.

Sepulang dari Jogjakarta, aku juga nggak langsung online karena badanku terasa pegal-pegal, kepala pusing.

dan hari ini, rasa kangen untuk ngeblog itu terus membuncah. Di dalam otakku, kata-kata berdesakan minta untuk dicatatkan dalam dunia maya….

Sekarang aku sudah berada di rumahku kembali. Aku akan kembali bermain-main dengan kata-kata di dunia maya… (qizink)

Kenapa  

Dindik Pesimis Kelulusan UN Capai Target

14 Jun

Kalangan dinas pendidikan tampaknya pesimis terhadap hasil kelulusan ujian nasional tahun 2008. Pengumuman kelulusan UN, baru akan dibuka Sabtu (14/6).

Kepala Dindik Banten Eko E Koswara menjelaskan, hingga Kamis (12/6) malam, Dindik Banten belum mengetahui berapa persen tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Banten. Sebab, hasil UN tersebut baru diterima Dindik Banten Kamis (12/6) dan langsung diserahkan ke Dindik kabupaten/kota.

Eko mengaku, yntuk persentase tingkat kelulusan, kemungkinan besar tidak akan sama dengan tahun lalu. “Karena standar kelulusan untuk tahun ini 5,25, maka bisa jadi tidak mencapai 98,3% seperti tahun lalu,” ujar Eko, semalam.

Sementara itu, hasil UN 2008 untuk siswa SMA/SMK/MA, rencananya akan diumumkan hari ini. Akhmad Zubaidillah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Serang mengaku, hasil ujian nasional itu sudah diterimanya dari Dindik Provinsi Banten, sejak Kamis (12/6) lalu. “Hasil sudah kita terima dari Provinsi,” terangnya, Jumat (13/6).

Ditanya tentang persentase kelulusan siswa, Zubaidillah tak mau menyebutkannya. “Hasilnya masih tertutup. Karena ini rahasia. Saya tak berani membukanya,” ungkapnya.

Zubaidillah menyebutkan, hasil UN ini selanjutnya akan diserahkan kepada masing-masing sekolah untuk selanjutnya disampaikan kepada para siswa. “Sore ini (kemarin sore,red) akan ada rapat kepala sekolah,” ungkapnya seraya menyebutkan jumlah SMA/SMK di Kota Serang 41 sekolah, baik negeri maupun swasta.

Sementara, jumlah peserta UN SMA/SMK/MA sebanyak 81.914 peserta. Kabupaten Tangerang memiliki peserta terbanyak dengan jumlah 28.418 siswa, sementara Kota Cilegon paling kecil yakni 4.998 siswa. Sementara di Kabupaten/Kota Serang, jumlah peserta sebanyak 14.440 yang terdiri SMA 7.442, MA 3.136, SMK 3.827, dan SMA LB 4 siswa. Kabupaten Pandeglang jumlah peserta UN mencapai 6.973 siswa, yaitu SMA 3.379, MA 1.737, SMK 1.852, dan SMA LB 5 siswa. Kabupaten Lebak, jumlah peserta UN sebanyak 6.741 peserta yang terdiri atas SMA 4.135, MA 1.223, SMK 1.380, dan SMA LB 3. Sedangkan Kota Tangerang jumlah peserta UN 20.344 siswa yang terdiri (SMA 10.291, MA 755, SMK 9.283, dan SMA LB 15. (chn/qizink)

====

Rasa pesimis Dindik tersebut ternyata tebukti. Pada Sabtu (14/6) sekitar pukul 05.00, saya mendapatkan forward SMS dari Kepala Dindikpora Kota Serang Akhmad Zubaidillah. SMS itu berasal dari Dindik Banten yang menyatakan bahwa rata-rata kelulusan UN di Banten hanya 97,89 persen, di bawah tahun lalu yang mencapai 98,3%. Perinciannya MA 97,08%, SMA 97,56%, dan SMK 98,68%.

Di Kabupaten/Kota Sendiri jumlah siswa yang tak lulus UN rata-rata di atas 2 persen. Untuk tingkat SMA yang tak lulus sebanyak 192 orang (2,63%), tingkat SMK sebanyak 67 orang (1,79%), dan MA sebanyak 109 orang (3,60%). (qizink)

 

Pengumuman UN Masuk Empat Besar

13 Jun

Setalah setahun mengabdi di blog (aktif sejak Juli 2007), blogku akhirnya nangkring juga di posisi empat besar pada Jumat (13/6). Berita tentang pengumuman UN, mengantarkan rumahku maju ke dalam putaran 10 besar Euro 2008 tulisan teratas wordpress. 😀

Padahal tulisan ini hanya berita singkat tentang rencana pengumuman UN. Dalam edisi cetak di Radar Banten pada Selasa (10/6) lalu, berita ini hanya berita HL (headline Hanya Lintas) alias berita pendek. Tapi ternyata lumayan banyak juga peminatnya. Usut punya usut, sekarang ternyata memang udah mendekati waktu pengumuman UN. Sehingga pencarian tentang UN juga melejit.

Stat blogku pun lumayan melejit… Stat yang biasanya hanya berkutat di angka 100 melejit hingga pada titik 600 lebih. :mrgreen:

 

Pengalaman ini memberikan aku pada satu pelajaran “Tulisan yang muncul pada moment yang tepat, bisa menjadi daya tarik.” 😀