Banyak cara dilakukan calon legislatif di Banten untuk mensosialisasikan diri kepada pemilih. Salah satunya melalui internet.
Keberhasilan calon presiden Amerika terpilih Barack Obama memanfaatkan teknologi untuk meraih simpati dan penggalangan dana dengan menggunakan situs internet facebook, tampaknya menginspirasi sejumlah calon anggota legislatif (caleg) di Banten untuk mensosialisasikan dirinya lewat internet.
Sebuah pesan singkat diterima Radar Banten dari Hafazhah, caleg PPP untuk DPRD Banten hari Minggu (18/1) lalu. Pesan singkat itu mengabarkan bahwa dirinya telah memiliki sebuah situs internet pribadi dengan alamat http://ppp-hafazhah.co.nr. “Silakan kunjungi untuk menghubungkan titik-titik komunikasi sesama,” tulis Hafazhah dalam pesan singkatnya.
Radar Banten mencoba menengok blog pribadi tersebut. Ternyata blog itu baru beberapa hari dibuat dan content atau isinya masih berupa nukilan yang disalin ulang (copy paste) dari berbagai media online. Sejumlah link seperti data pribadi serta visi dan misi, belum terisi.
Dalam situs ini juga terdapat link jejaring (blogroll) yang salah satunya adalah milik Ali Faozin, caleg PPP dari Banten untuk DPR RI. Saat dikunjungi, situs milik Ali Faozin ternyata mirip sekali tampilannya (template) dengan milik Hafazhah.
Andika Hazrumy, caleg DPD Banten juga ikut mempromosikan dirinya lewat blog gratisan dengan alamat http://andika-hazrumy.blogspot.com. Content dan template blog ini lebih atraktif dibandingkan dengan dua blog milik Hafazhah atau Ali Faozin. Blog putra Gubernur ini banyak dihiasi foto kegiatan si caleg. Sementara isi tulisan, lebih banyak merupakan salinan berita dari berbagai media massa, baik lokal maupun online.
Blog caleg yang cukup menarik adalah milik Mohamad Arif Widarto, caleg Partai Gerindra dari daerah pemilihan Banten untuk DPR RI. Blog dengan alamat www.moharifwidarto.com ini berisi ragam tulisan pribadi, visi misi, kegiatan caleg, maupun tulisan lainnya. Blog alumnus Universitas Pelita Harapan ini juga sangat serius dalam mengelola situsnya karena si pemiliknya adalah seorang blogger, sehingga dalam situs ini juga ditampilkan jargon ‘Blogger Juga Bisa Nyaleg’ yang terpampang dalam sebuah gambar kaos.
Arif tak hanya membangun komunikasi politik melalui situs pribadinya tapi juga melalui berbagai situs jejaring seperti plurk, facebook, friendster, dan sebagainya.
Bila caleg secara konvensional berkampanye dengan bagi-bagi kaos secara gratis, Arif melakukan hal berbeda melalui situsnya. Dalam salah satu link-nya, secara terang-terangan Arif melakukan penggalangan dana untuk kampanye dirinya dengan mencantumkan rekening pribadinya dan hadiah kaos untuk penyumbang dana dalam nominal tertentu. “Bagi penyumbang minimal Rp 150 ribu akan mendapatkan kaos.” Begitu kalimat yang ditulis dalam situsnya.
Efektifkah cara kampanye lewat internet ini seperti yang dialami Barack Obama yang terpilih menjadi Presiden Amerika? Hasilnya tentu saja, baru bisa diketahui nanti setelah pencoblosan pada 9 April. Namun yang perlu jadi catatan, masyarakat kita belum sepenuhnya melek internet, sehingga tak semua pemilih bisa mengakses gaya kampanye caleg lewat dunia maya ini. (qizink)