SERANG–Pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Serang, Sabtu (30/8), diwarnai insiden. Mobil yang ditumpangi Calon Wakil Walikota Serang Saepul Jamil yang berpasangan dengan Calon Walikota Kirtam Sanjaya ditimpuki batu dan benda keras lainnya oleh sejumlah warga tak dikenal. Secara umum insiden tidak mengganggu proses pemungutan suara.
Inisiden bermula saat mobil sedan yang ditumpangi Saepul Jamil menuju tempat pemungutan suara (TPS) 28 di Kampung/Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, pada saat proses pencoblosan masih berlangsung. Sejumlah warga menghadang laju kendaraan dan meminta agar artis dangdut ini tak turun dari mobil karena dikhawatirkan akan tebar pesona. Warga juga meminta agar Saepul Jamil pergi dari lokasi TPS. Setelah sempat adu mulut, “Saya tak tahu massa dari mana, karena bukan warga sini,” ujar Dedi, petugas pengamanan TPS 28.
Saepul Jamil akhirnya meninggalkan lokasi dan menuju Kampung Kaliwadas, Kelurahan Lopang. Pada saat itu, mobil mantan suami artis dangdut Dewi Persik ini sempat dikejar-kejar oleh warga tak dikenal. Sejumlah warga Kaliwadas yang melihat pertikaian ini mencoba melerai. “Tapi warga malah nyengkiwing (menarik kerah baju-red) saya,” terang Budiono, warga Kaliwadas yang turut melerai.
Pertikaian berakhir setelah mobil Saepul Jamil keluar wilayah Kaliwadas. Namun akibat pertikaian ini, mobil Saepul Jamil sempat tergores karena dilempari batu oleh sejumlah warga.
Kapolres Serang AKBP Mamat Surahmat membenarkan tentang adanya insiden ini. “Tapi Saepul Jamil tak membuat laporan. Mungkin dianggapnya kerugiannya tak besar,” terangnya, saat memantau pemungutan suara di TPS 12 Kelurahan/Kecamatan Cipocok Jaya.
Dikatakan, walau tak ada laporan dari korban, pihaknya akan tetap mencari pelaku yang diduga melakukan perusakan terhadap kendaraan salah satu kandidat ini. “Karena ini bukan delik aduan, kita akan mencarinya,” terangnya.
Sementara Kapolda Banten Brigjen Pol Rumiah Kartoredjo berharap seluruh pihak menjaga kondusivitas daerah pada masa pilkada ini. Kapolda satu-satunya perempuan di Indonesia ini juga berharap, seluruh kandidat bisa menerima hasil dari pemungutan suara ini. “Siapa pun yang menang dan kalah harus saling menghargai. Apalagi para calon sudah berikrar untuk pilkada damai,” ujarnya.
Di tempat berbeda Ketua KPU Kabupaten Serang Omo Sukatma mengatakan, insiden tidak mengganggu pemungutan suara. “Insiden itu diluar tanggung jawab kita karena kejadiannya di luar arena TPS,” ujar Omo.
Omo menegaskan, insiden Kaliwadas sepenuhnya tanggung jawab pihak yang bertikai. “KPU tidak terlibat,” ujarnya. (qizink)